PENGERTIAN META ANALISIS
Meta
analisis secara sederhana dapat diartikan sebagai analisis atas analisis.
Sebagai penelitian, meta analisis merupakan kajian atas sejumlah hasil
penelitian dalam masalah yang sejenis. Meta analisis sebagai metode penelitian
pertama kali diperkenalkan oleh Karl Pearson pada tahun 1904 untuk kajian di
bidang kesehatan/pengobatan. Meta-analisis merupakan suatu teknik statistika
untuk menggabungkan hasil 2 atau lebih penelitian sejenis sehingga diperoleh
paduan data secara kuantitatif.
Meta
analisis pada hakekatnya merupakan sintesis sebuah topik yang diambil dari
beberapa laporan penelitian. Berdasarkan sintesis tersebut ditarik sebuah
kesimpulan mengenai topik yang diteliti. Penelitian ini menggunakan hasil-hasil
penelitian yang sejenis sebagai data dasar dalam melakukan kajian dan
kesimpulan. Saat ini meta-analisis paling banyak digunakan untuk uji klinis.
Hal ini dapat dimengerti, karena uji klinis desainnya lebih baku dan memberikan
bukti hubungan kausal yang paling kuat. Meta-analisis juga dapat dilakukan terhadap
berbagai studi observasional, namun akan mengundang lebih banyak masalah baik
dalam metodologi maupun perangkat statistika yang digunakan, karena bias lebih
mengancam pada studi observasional dibanding pada uji klinis. Dilihat dari
prosesnya, meta-analisis merupakan suatu studi observasional retrospektif,
dalam arti peneliti membuat rekapitulasi fakta tanpa melakukan manipulasi
eksperimental.
Effect
size, yakni perbedaan kejadian efek antara kelompok eksperimental dan kelompok
kontrol dalam meta-analisis merupakan gabungan effect size masing-masing studi
yang dilakukan dengan teknik statistika tertentu. Karena pada umumnya pembuat
meta-analisis tidak memiliki data dasar penelitian, maka praktis dimensi effect
size yang digabungkan dalam meta-analisis sama dengan yang dilaporkan dalam
artikel yang digabungkan.
TUJUAN PENELITIAN META ANALISIS
Tujuan meta-analisis pada
umumnya tidak berbeda dengan jenis penelitian klinis lainnya, yaitu:
Menurut Sack dkk, ada
empat tujuan utama dari percobaan meta analisis, yaitu:
·
Untuk
meningkatkan daya pada titik akhir primer dan pada sub kelompok yang mana
ukuran sampel yang asli terlalu kecil sehingga menunjukkan statistik secara
signifikan.
·
Untuk
menyelesaikan ketidakpastian hasil laporan.
·
Untuk
meningkatkan perkiraan ukuran efek.
·
Untuk
menjawab pertanyaan yang tidak diajukan sebelumnya.
Sedangkan dalam
penelitian klinis, meta analisis memiliki tujuan diantaranya :
·
Untuk
memperoleh estimasi effect size, yaitu kekuatan hubungan ataupun besarnya
perbedaan antar-variabel.
·
Melakukan
inferensi dari data dalam sampel ke populasi, baik dengan uji hipotesis (nilai
p) maupun estimasi (interval kepercayaan).
·
Melakukan
kontrol terhadap variabel yang potensial bersifat sebagai perancu (confounding)
agar tidak mengganggu kemaknaan statistik dari hubungan atau perbedaan.
JENIS-JENIS PENELITIAN META ANALISIS
·
Penelitian Eksperimental
Penelitian eksperimental adalah
metode ilmiah yang paling meyakinkan. Karena peneliti sebenarnya memberikan
perlakuan yang berbeda dan kemudian studi efek mereka, hasil dari penelitian
jenis ini cenderung mengarah pada menerima atau menolak interpretasi secara
jelas.
·
Penelitian Korelasional
Jenis penelitian ini dapat membantu
kita membuat prediksi lebih cerdas. Singkatnya, penelitian korelasional
bertujuan untuk menyelidiki sejauh mana variabel yang satu atau lebih ada
hubungan dari beberapa tipe. Pendekatan ini memerlukan manipulasi tidak ada
pada bagian peneliti selain melayani iklan-instrumen (s) yang diperlukan untuk
mengumpulkan data yang diinginkan.
·
Penelitian Penyebab-Perbandingan
Tipe lain dari penelitian ini
dimaksudkan untuk menentukan penyebab atau konsekuensi dari perbedaan antara
kelompok-kelompok orang, ini disebut kembali pencarian kausal-komparatif. Namun
demikian, meskipun masalah penafsiran, studi kausal-komparatif adalah nilai
dalam mengidentifikasi kemungkinan penyebab variasi yang diamati dalam pola
perilaku siswa. Dalam hal ini, mereka sangat mirip dengan studi korelasional.
·
Penelitian Survei
Tipe lain dari menentukan data
penelitian untuk memperoleh karakteristik yang spesifik sebuah kelompok. Ini
disebut survei pencarian ulang. Ini macam pertanyaan terbaik dapat dijawab
melalui berbagai teknik survei yang mengukur sikap berbagai faktor terhadap
kebijakan pemerintahan. Sebuah survei deskriptif melibatkan pasangan pertanyaan
yang sama menanyakan (sering disiapkan dalam bentuk pertanyaan tertulis
kuesioner atau tes kemampuan) dari sejumlah besar individu seluruh siswa
melalui pos, melalui telepon, atau secara pribadi. Ketika sebuah jawaban untuk
satu set pertanyaan diminta secara pribadi, penelitian ini disebut wawancara.
Kemudian tanggapan dicatat dan dilaporkan, biasanya dalam bentuk frekuensi atau
persentase dari mereka yang menjawab dengan cara tertentu untuk setiap
pertanyaan.
·
Penelitian Etnografi
Penekanan dalam jenis penelitian
adalah mendokumentasikan atau menggambarkan pengalaman sehari-hari individu
dengan mengamati dan wawancara mereka dan orang lain yang relevan. Sebuah ruang
kelas SD, misalnya, mungkin dapat diamati pada kebiasan sebagai dasar, para
siswa dan guru dilibatkan mungkin diwawancarai dalam upaya untuk menjelaskan,
sepenuhnya dan sebanyak mungkin, apa yang terjadi di kelas.
·
Penelitian Sejarah
Anda mungkin sudah akrab dengan
sejarah-pencarian kembali. Dalam hal ini jenis penelitian, beberapa aspek masa
lalu dipelajari, baik oleh meneliti dokumen periode atau oleh individu
wawancara yang hidup selama ini. Peneliti kemudian mencoba untuk merekonstruksi
sebagai ketepatan mungkin apa yang selama waktu itu dan untuk menjelaskan
mengapa hal itu terjadi. Masalah utama dalam penelitian sejarah adalah
memastikan bahwa dokumen atau individu benar-benar datang dari (atau hidup
selama) periode yang diteliti, dan sekali ini tidak dapat dipungkiri, bahwa
memastikan apakah dokumen atau perkataan individu itu benar.
·
Penelitian Tindakan
Penelitian Tindakan berbeda dari
semua metodologi sebelumnya dengan dua cara mendasar. Yang pertama adalah bahwa
generalisasi untuk orang lain, pengaturan, atau situasi adalah minimal penting.
Mencari generalisasi yang kuat, penelitian tindakan (sering guru atau
profesional pendidikan lainnya, lebih baik daripada peneliti profesional) fokus
pada mendapatkan informasi yang akan mampu untuk merubah kondisi mereka dalam
situasi tertentu yang mereka secara pribadi terlibat.
KELEBIHAN META ANALYSIS
·
Lebih
sedikit subjektivitas dan judgement dibanding 3 metode lain.
·
Karena
merupakan pendekatan kuantitatif, maka banyak mengambil sampel, sehingga hasil
bisa lebih representatif. Hasil akhirnya dinamakan “effect size”.
·
Meta-analysis
memungkinkan mengkombinasikan berbagai macam hasil penelitian yang telah ada
sebelumnya.
·
Metode
ini fokus pada pengakumulasian impact dari hasil-hasil yang tidak signifikan sehingga
bisa menghasilkan suatu hasil yang signifikan.
·
Metode
ini juga dapat menjwab pertanyaan seputar kesenjangan hasil yang terjadi dari
studi yang bermacam-macam.
·
Pada
penelitian bidang bisnis, Meta-analysis membuat organizational behaviour yang
baik.
KEKURANGAN META ANALYSIS
·
Karena
banyaknya sampel yang diambil, maka kemungkinan akan terjadi/memiliki sampel
–sampel yang bias serta data-data yang tidak perlu (sampah).
·
Meta-analysis
seringkali membuat hasil yang dipublikasikan hanya yang signifikan saja, sedangkan
yang tidak signifikan tidak dipublikasikan.
·
Metode
bersifat meng-aggregat-kan serta merata-ratakan sesuatu. Jadi sesuatu yang berbeda
bisa jadi dipandang sama oleh metode ini.
·
Metode
ini tidak cocok diterapkan bila sampel datanya kecil.
·
Bisa
saja terjadi metodological error.
METODE PENELITIAN META ANALISIS
Penelitian
meta analisis ini merupakan penelitian yang menggunakan data sekunder berupa
data-data dari hasil penelitian sebelumnya
Dengan demikian penelitian ini dapat disebut sebagai penelitian yang
bersifat ex post facto yang berbentuk survey dan analisis kepustakaan terhadap
penelitian-penelitian yang telah dilakukan.
Ada beberapa cara yang dapat dilakukan untuk
melaksanakan suatu meta analisis:
·
Glass
(1981) = fokus pada deteksi dari moderator variabel.
·
Hedges
dan Olkin (1985) = memakai teknik weighted least squares
·
Rosenthal
dan Rubin (1991) = sama seperti Hedges-Olkin, bedanya hanya pada test
signifikansi untuk mengkombinasikan effect size
·
Hunter
dan Schmidt (1990) = bedanya dengan yang lain adalah metode ini berusaha
mengkoreksi error potensial sebelum meta-analysis mengintegrasikan effect study
antar studi.
Tehnik Hunter dan Schmidt
lebih sering digunakan karena teknik ini dianggap oleh para peneliti sebagai
teknik yang paling lengkap, karena
selain dapat dipergunakan untuk mengkaji effect size, teknik Hunter Schimidt
dapat juga dipergunakan untuk mengkoreksi kesalahan sebagai akibat error of
measurement, maupun man made error (artifact) yang lain.
Dalam upaya melakukan
sintesa dari beberapa penelitian, terlebih dahulu dilakukan koreksi terhadap
artefak atau ketidaksempurnaan penelitian (Sugiyanto,2004). Hunter &
Schmidt (1990) menyebutkan sedikitnya ada 11 artefak yaitu:
·
Kesalahan
pengambilan sampel
·
Kesalahan
pengukuran pada variabel dependen
·
Kesalahan
pengukuran pada variabel independent
·
Dikotomi
variabel dependen
·
Dikotomi
variabel independent
·
Variasi
rentangan dalam variabel independent
·
Artefak
atrisi
·
Ketidaksempurnaan
validitas konstruk pada variabel dependen
·
Ketidaksempurnaan
validitas konstruk pada variabel independen
·
10.Kesalahan
pelaporan atau transkripsi
·
11.Varians
yang disebabkan oleh faktor luar.
Hunter, J.E., & Schmidt,
F.L.(1990 )mengemukakan langkah-langkah/metode analisis korelasi meta-analisis
dapat dilakukan dengan cara sebagai berikut:
a. Transformasi harga F ke dalam t, d,
dan r
b. Bare Bone Meta Analysis: Koreksi
Kesalahan sampel
·
Menghitung
mean korelasi populasi
·
Menghitung
varians rxy
·
Menghitung
varians kesalahan pengambilan sampel
·
Dampak
pengambilan sampel
c. Artefak yang lain: Koreksi Kesalahan
Pengukuran
·
Menghitung
mean gabungan
·
Menghitung
korelasi populasi yang dikoreksi oleh kesalahan pengukuran
·
nterval
kepercayaan
·
Dampak
variasi reliabilitas
SUMBER
Merriyana, Rosa. 2006. Junal
Pendidikan Penabur. Jakarta.
Anwar, Ruswana. 2005. Skripsi
Kedokteran. Bandung: Universitas Padjajaran.
Hunter,J.E,& Schmidt,F.L.(1990)
Methods of Meta-Analysis,London:SagePublication
pustaka.unpad.ac.id/wp-content/uploads/2010/05/meta_analisis.pdf