Kamis, 09 April 2015

Meta Analisis

PENGERTIAN META ANALISIS
      Meta analisis secara sederhana dapat diartikan sebagai analisis atas analisis. Sebagai penelitian, meta analisis merupakan kajian atas sejumlah hasil penelitian dalam masalah yang sejenis. Meta analisis sebagai metode penelitian pertama kali diperkenalkan oleh Karl Pearson pada tahun 1904 untuk kajian di bidang kesehatan/pengobatan. Meta-analisis merupakan suatu teknik statistika untuk menggabungkan hasil 2 atau lebih penelitian sejenis sehingga diperoleh paduan data secara kuantitatif.
      Meta analisis pada hakekatnya merupakan sintesis sebuah topik yang diambil dari beberapa laporan penelitian. Berdasarkan sintesis tersebut ditarik sebuah kesimpulan mengenai topik yang diteliti. Penelitian ini menggunakan hasil-hasil penelitian yang sejenis sebagai data dasar dalam melakukan kajian dan kesimpulan. Saat ini meta-analisis paling banyak digunakan untuk uji klinis. Hal ini dapat dimengerti, karena uji klinis desainnya lebih baku dan memberikan bukti hubungan kausal yang paling kuat. Meta-analisis juga dapat dilakukan terhadap berbagai studi observasional, namun akan mengundang lebih banyak masalah baik dalam metodologi maupun perangkat statistika yang digunakan, karena bias lebih mengancam pada studi observasional dibanding pada uji klinis. Dilihat dari prosesnya, meta-analisis merupakan suatu studi observasional retrospektif, dalam arti peneliti membuat rekapitulasi fakta tanpa melakukan manipulasi eksperimental.
      Effect size, yakni perbedaan kejadian efek antara kelompok eksperimental dan kelompok kontrol dalam meta-analisis merupakan gabungan effect size masing-masing studi yang dilakukan dengan teknik statistika tertentu. Karena pada umumnya pembuat meta-analisis tidak memiliki data dasar penelitian, maka praktis dimensi effect size yang digabungkan dalam meta-analisis sama dengan yang dilaporkan dalam artikel yang digabungkan.

TUJUAN PENELITIAN META ANALISIS
Tujuan meta-analisis pada umumnya tidak berbeda dengan jenis penelitian klinis lainnya, yaitu:

Menurut Sack dkk, ada empat tujuan utama dari percobaan meta analisis, yaitu:
·         Untuk meningkatkan daya pada titik akhir primer dan pada sub kelompok yang mana ukuran sampel yang asli terlalu kecil sehingga menunjukkan statistik secara signifikan.
·         Untuk menyelesaikan ketidakpastian hasil laporan.
·         Untuk meningkatkan perkiraan ukuran efek.
·         Untuk menjawab pertanyaan yang tidak diajukan sebelumnya.
Sedangkan dalam penelitian klinis, meta analisis memiliki tujuan diantaranya :
·         Untuk memperoleh estimasi effect size, yaitu kekuatan hubungan ataupun besarnya perbedaan antar-variabel.
·         Melakukan inferensi dari data dalam sampel ke populasi, baik dengan uji hipotesis (nilai p) maupun estimasi (interval kepercayaan).
·         Melakukan kontrol terhadap variabel yang potensial bersifat sebagai perancu (confounding) agar tidak mengganggu kemaknaan statistik dari hubungan atau perbedaan.

JENIS-JENIS PENELITIAN META ANALISIS 
·         Penelitian Eksperimental
Penelitian eksperimental adalah metode ilmiah yang paling meyakinkan. Karena peneliti sebenarnya memberikan perlakuan yang berbeda dan kemudian studi efek mereka, hasil dari penelitian jenis ini cenderung mengarah pada menerima atau menolak interpretasi secara jelas.
·         Penelitian Korelasional
Jenis penelitian ini dapat membantu kita membuat prediksi lebih cerdas. Singkatnya, penelitian korelasional bertujuan untuk menyelidiki sejauh mana variabel yang satu atau lebih ada hubungan dari beberapa tipe. Pendekatan ini memerlukan manipulasi tidak ada pada bagian peneliti selain melayani iklan-instrumen (s) yang diperlukan untuk mengumpulkan data yang diinginkan.
·         Penelitian Penyebab-Perbandingan
Tipe lain dari penelitian ini dimaksudkan untuk menentukan penyebab atau konsekuensi dari perbedaan antara kelompok-kelompok orang, ini disebut kembali pencarian kausal-komparatif. Namun demikian, meskipun masalah penafsiran, studi kausal-komparatif adalah nilai dalam mengidentifikasi kemungkinan penyebab variasi yang diamati dalam pola perilaku siswa. Dalam hal ini, mereka sangat mirip dengan studi korelasional.
·         Penelitian Survei
Tipe lain dari menentukan data penelitian untuk memperoleh karakteristik yang spesifik sebuah kelompok. Ini disebut survei pencarian ulang. Ini macam pertanyaan terbaik dapat dijawab melalui berbagai teknik survei yang mengukur sikap berbagai faktor terhadap kebijakan pemerintahan. Sebuah survei deskriptif melibatkan pasangan pertanyaan yang sama menanyakan (sering disiapkan dalam bentuk pertanyaan tertulis kuesioner atau tes kemampuan) dari sejumlah besar individu seluruh siswa melalui pos, melalui telepon, atau secara pribadi. Ketika sebuah jawaban untuk satu set pertanyaan diminta secara pribadi, penelitian ini disebut wawancara. Kemudian tanggapan dicatat dan dilaporkan, biasanya dalam bentuk frekuensi atau persentase dari mereka yang menjawab dengan cara tertentu untuk setiap pertanyaan.
·         Penelitian Etnografi
Penekanan dalam jenis penelitian adalah mendokumentasikan atau menggambarkan pengalaman sehari-hari individu dengan mengamati dan wawancara mereka dan orang lain yang relevan. Sebuah ruang kelas SD, misalnya, mungkin dapat diamati pada kebiasan sebagai dasar, para siswa dan guru dilibatkan mungkin diwawancarai dalam upaya untuk menjelaskan, sepenuhnya dan sebanyak mungkin, apa yang terjadi di kelas.
·         Penelitian Sejarah
Anda mungkin sudah akrab dengan sejarah-pencarian kembali. Dalam hal ini jenis penelitian, beberapa aspek masa lalu dipelajari, baik oleh meneliti dokumen periode atau oleh individu wawancara yang hidup selama ini. Peneliti kemudian mencoba untuk merekonstruksi sebagai ketepatan mungkin apa yang selama waktu itu dan untuk menjelaskan mengapa hal itu terjadi. Masalah utama dalam penelitian sejarah adalah memastikan bahwa dokumen atau individu benar-benar datang dari (atau hidup selama) periode yang diteliti, dan sekali ini tidak dapat dipungkiri, bahwa memastikan apakah dokumen atau perkataan individu itu benar.
·         Penelitian Tindakan
Penelitian Tindakan berbeda dari semua metodologi sebelumnya dengan dua cara mendasar. Yang pertama adalah bahwa generalisasi untuk orang lain, pengaturan, atau situasi adalah minimal penting. Mencari generalisasi yang kuat, penelitian tindakan (sering guru atau profesional pendidikan lainnya, lebih baik daripada peneliti profesional) fokus pada mendapatkan informasi yang akan mampu untuk merubah kondisi mereka dalam situasi tertentu yang mereka secara pribadi terlibat. 

KELEBIHAN META ANALYSIS
·         Lebih sedikit subjektivitas dan judgement dibanding 3 metode lain.
·         Karena merupakan pendekatan kuantitatif, maka banyak mengambil sampel, sehingga hasil bisa lebih representatif. Hasil akhirnya dinamakan “effect size”.
·         Meta-analysis memungkinkan mengkombinasikan berbagai macam hasil penelitian yang telah ada sebelumnya.
·         Metode ini fokus pada pengakumulasian impact dari hasil-hasil yang tidak signifikan sehingga bisa menghasilkan suatu hasil yang signifikan.
·         Metode ini juga dapat menjwab pertanyaan seputar kesenjangan hasil yang terjadi dari studi yang bermacam-macam.
·         Pada penelitian bidang bisnis, Meta-analysis membuat organizational behaviour yang baik.

KEKURANGAN META ANALYSIS
·         Karena banyaknya sampel yang diambil, maka kemungkinan akan terjadi/memiliki sampel –sampel yang bias serta data-data yang tidak perlu (sampah).
·         Meta-analysis seringkali membuat hasil yang dipublikasikan hanya yang signifikan saja, sedangkan yang tidak signifikan tidak dipublikasikan.
·         Metode bersifat meng-aggregat-kan serta merata-ratakan sesuatu. Jadi sesuatu yang berbeda bisa jadi dipandang sama oleh metode ini.
·         Metode ini tidak cocok diterapkan bila sampel datanya kecil.
·         Bisa saja terjadi metodological error.

METODE PENELITIAN META ANALISIS
      Penelitian meta analisis ini merupakan penelitian yang menggunakan data sekunder berupa data-data dari hasil penelitian sebelumnya  Dengan demikian penelitian ini dapat disebut sebagai penelitian yang bersifat ex post facto yang berbentuk survey dan analisis kepustakaan terhadap penelitian-penelitian yang telah dilakukan.
 Ada beberapa cara yang dapat dilakukan untuk melaksanakan suatu meta analisis:
·         Glass (1981) = fokus pada deteksi dari moderator variabel.
·         Hedges dan Olkin (1985) = memakai teknik weighted least squares
·         Rosenthal dan Rubin (1991) = sama seperti Hedges-Olkin, bedanya hanya pada test signifikansi untuk mengkombinasikan effect size
·         Hunter dan Schmidt (1990) = bedanya dengan yang lain adalah metode ini berusaha mengkoreksi error potensial sebelum meta-analysis mengintegrasikan effect study antar studi.
Tehnik Hunter dan Schmidt lebih sering digunakan karena teknik ini dianggap oleh para peneliti sebagai teknik yang  paling lengkap, karena selain dapat dipergunakan untuk mengkaji effect size, teknik Hunter Schimidt dapat juga dipergunakan untuk mengkoreksi kesalahan sebagai akibat error of measurement, maupun man made error (artifact) yang lain.
Dalam upaya melakukan sintesa dari beberapa penelitian, terlebih dahulu dilakukan koreksi terhadap artefak atau ketidaksempurnaan penelitian (Sugiyanto,2004). Hunter & Schmidt (1990) menyebutkan sedikitnya ada 11 artefak yaitu:
·         Kesalahan pengambilan sampel
·         Kesalahan pengukuran pada variabel dependen
·         Kesalahan pengukuran pada variabel independent
·         Dikotomi variabel dependen
·         Dikotomi variabel independent
·         Variasi rentangan dalam variabel independent
·         Artefak atrisi
·         Ketidaksempurnaan validitas konstruk pada variabel dependen
·         Ketidaksempurnaan validitas konstruk pada variabel independen
·         10.Kesalahan pelaporan atau transkripsi
·         11.Varians yang disebabkan oleh faktor luar.
Hunter, J.E., & Schmidt, F.L.(1990 )mengemukakan langkah-langkah/metode analisis korelasi meta-analisis dapat dilakukan dengan cara sebagai berikut:
a.      Transformasi harga F ke dalam t, d, dan r
b.      Bare Bone Meta Analysis: Koreksi Kesalahan sampel
·         Menghitung mean korelasi populasi
·         Menghitung varians rxy 
·         Menghitung varians kesalahan pengambilan sampel
·         Dampak pengambilan sampel
c.       Artefak yang lain: Koreksi Kesalahan Pengukuran
·         Menghitung mean gabungan
·         Menghitung korelasi populasi yang dikoreksi oleh kesalahan pengukuran
·         nterval kepercayaan
·         Dampak variasi reliabilitas

SUMBER
Merriyana, Rosa. 2006. Junal Pendidikan Penabur. Jakarta.
Anwar, Ruswana. 2005. Skripsi Kedokteran. Bandung: Universitas Padjajaran.
Hunter,J.E,& Schmidt,F.L.(1990) Methods of Meta-Analysis,London:SagePublication

pustaka.unpad.ac.id/wp-content/uploads/2010/05/meta_analisis.pdf

Minggu, 28 September 2014

Tata Cara Menulis Buku Teks Pelajaran

Refleksi Individu
Berdasarkan hasil pencarian 5 tulisan di internet mengenai tata cara menulis buku teks pelajaran, yaitu :
Dapat saya simpulkan bahwa buku teks pelajaran harusnya dibuat oleh guru, bukanlah dibuat oleh orang lain, agar buku pelajaran tersebut dapat sesuai dengan kebutuhan dan kompetensi siswa itu sendiri. Apabila buku dibuat oleh orang lain yang bukan guru didalam kelas itu sendiri, maka berbagai kendalaakan dapat muncul, karena tidak sesuai dengan karakteristik si siswa. Kemudian buku teks pelajaran harus dibuat semenarik mungkin agar bisa menarik motivasi siswa untuk membacanya dan mempelajarinya, buku yang bagus ialah buku yang membuat asyik, mudah dan menyenangkan untuk belajar, jangan membuat buku menjadi kaku, karena akan menimbulkan kejenuhan dan ketidak tarikan siswa terhadap buku tersebut.
Berikut ini ialah prinsip-prinsip pembuatan buku teks pelajaran
Ada beberapa prinsip yang perlu diperhatikan dalam penyusunan buku  antara lain prinsip relevansi, konsistensi dan kecukupan.
-          Prinsip Relevansi artinya keterkaitan, materi yang ditulis hendaknya relevan dengan pencapaian standar kompetensi yang ingin dicapai
-          Prinsip Konsistensi artinya keajegan, jika kompetensi dasar yang harus dikuasai empat macam maka bahasan yang ada pada buku juga harus meliputi empat macam.
-          Prinsip Kecukupan artinya materi yang diajarkan harus sesuai dalam membantu siswa mengusai kompetensi yang akan diajarkan, materi tidak boleh terlalu sedikit dan tidak boleh terlalu banyak, jika terlalu sedikit akan kurang membantu mencapai kompetensi standar sebaliknya jika terlalu banyak akan membuang buang waktu dan tenaga yang tidak perlu untuk mempelajarinya

Berikut ini ialah ketentuan-ketentuan membuat buku teks pelajaran yang baik dan benar :
-          Penyederhanaan, baik dalam konsep maupun tata bahasa yang digunakan, kemudian keterangan-keterangan yang bersifat mendasar, karena akan memudahkan siswa untuk memahaminya.
-          Kata baku, dengan penggunaan kata baku akan mengurangi berbagai penafsiran makna yang berbeda, sehingga kaliamat yang dituju dapat dengan mudah dipahami leh siswa.
-          Keterdekatan, digunakan sebagai bahan pencontohan atau peragaan-peragaan untuk menjelaskan keterangan kepada siswa, memberi contoh dengan apa yang dekat dan dering mereka lihat, sehingga lanjutan materi selanjutnya akan lebih memudahkan dijalankan.
-          Mind map, penggunaan peta pikiran sangat lah dibutuhkan, karena dengan membuat topic utama didalam sebuah topic lainnya yang berkaitan dan kemudian satu demi satu memperkaitkannya, akan membantu siswa lebuh mudah memahaminya.
-          Penampilan, hal ini merupakan hal yang sangat penting karena dengan cover, penggunaan huruf, ilustrasi, table, dan lainnya yang dibuat dengan menarik dan bagus akan membuat siswa tertarik akan buku tersebut, sebaliknya bila taka da ilustrasi, kemudian permainan warna dan keseluruhan buku monoton akan membuat siswa menjadi jenuh dengan buku tersebut.
-          Keterbacaan, hal ini merupakan hal yang sangat penting dan patut diperhatikan, dimana sebuah pesan atau informasi yang dibuat didalam buku akan mudah ditangkap, dimengerti, dan dipahami oleh pembaca apabila dibuat dengan baik dan benar. Sebuah pesan yang penting dan bermanfaat akan menjadi percuma apabila keterbacaan pada buku tersebut tidak bagus. Hal yang perlu diperhatikan didalam keterbacaan ialah :
o   Jenis font, harus mudah dibaca oleh pembaca dengan jarak baca normal dan tidak membuat pusing / membuat mata cepat lelah.
o   Ukuran font, harus bisa terbaca oleh pembaca dengan jarak baca normal dan tidak membuat pusing / membuat mata cepat lelah.
o   Jarak spasi, harus seimbang tidak terlalu dekat dan jauh dari baris kalimat agar mudah dibaca oleh pembaca dengan jarak baca normal dan tidak membuat pusing / membuat mata cepat lelah.
-          Penekanan, hal ini sangat berkaitan dengan keterbacaan, dimana sebuah kalimat yang dirasa penting didalam sebuah pesan atau informasi, apabila dibuat beda dengan kata lainnya, akan memudahkan pembaca untuk meresap, menangkap dan memahami makna terpenting didalam kalimat tesebut. Hal ini bisa dibuat dengan cara memberi panah à, menggaris bawahi, memperbesar font, menebalkan font, merubah jenis font, dan mewarnai font. Fungsi utamanya iyalah memberikan kontras presepsi.
-          Rujukan, Buku yang dibuat harus menjadi rujukan bagi siswa yang belajar

Persyaratan yang berkaitan dengan isi
-          Memuat sekurang kurangya materi minimal yang harus dikuasai peserta didik/diklat
-          Relevan dengan tujuan dan sesuai dengan kemampuan yang akan dicapai
-          Sesuai dengan ilmu pengetahuan yang bersangkutan
-          Sesuai dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi
-          Sesuai dengan jenjang dan sasararan
-          Isi dan bahan mengacu pengembangan konsep, prinsip, teori
-          Tidak mengandung muatan politis maupun hal yang berbau sara


Persyaratan penyajian
-          Uraian teratur sesuai dengan urutan setiap bab
-          Saling memperkuat dengan bahan lain dan kontekstual
-          Menarik minat dan perhatian sasaran pembaca
-          Menantang dan merangsang untuk dibaca dan dipelajari
-          Mengacu pada aspek koginitif, afektif dan psikomotor
-          Penyajian yang menggunakan bahasan ilmiah dan formal

Persyaratan yang berkaitan dengan bahasa
-          Menggunakan bahasa Indonesia yang benar
-          Menggunakan kalimat yang sesuai dengan kematangan dan perkembangan  sasaran pembaca
-          Menggunakan istilah, kosakata, indeks, symbol yang mempermudah pemahaman
-          Menggunakan kata kata terjemahan yang dibakukan

Persyaratan yang berkaitan dengan Ilustrasi
-          Relevan dengan konsep, prinsip yang disajikan.
-          Tidak mengunakan kesinambungan antar kalimat. Antar bagian dan antar paragraph.
-          Merupakan bagian terpadu dari bahan ajar
-          Jelas, baik dan merupakan hal-hal esensial yang membantu memperjelas materi


Berikut ini ialah langkah-langkah dalam menulis buku teks pelajaran :
-          Merumuskan sasaran belajar yang dikehendaki.
-          Menyiapkan soal-soal yang dapat menguji  tercapainya sasaran belajar.
-          menganalisis dengan teliti tiap pokok bahasan untuk menentukan struktur yang mendasarinya.
-          Menyusun bahan ajaran secara berurutan dan bersistem.
-          Mengujicobakan naskah kepada sejumlah siswa terpilih yang mewakili calon pemakai.
-          Memperbaiki naskah berdasar hasil ujicoba tersebut,  kemudian diujicobakan ulang hingga sasaran yang diinginkan tercapai.
-          Membuat revisi berdasar hasil ujicoba.
-          Menawarkan naskah pada penerbit.
-          Buku Ajar diterbitkan.


Berikut ini ialah susunan buku teks pelajaran :
Terdapat tiga bagian penting yang biasanya ada dalam Buku Ajar.
1.      Bagian Awal
-          Halaman cover, berisi tentang judul, pengarang, gambar sampul , nama departemen,      tahun terbit.
-          Halaman judul yaitu memuat judul lengkap, nama pengarang dan penyunting, gambar sampul,  tahun terbit, nama penerbit serta kedudukan penerbit.
-          Teraan, menguraikan perihal penerbit, cetak ulang,  hak penerbitan atau pengarang, Nomor ISBN atau katalog dan lain-lain.
-          Daftar isi, yang membuat, judul bab, sub bab, dan nomor halaman
-          Daftar lain seperti : daftar gambar, daftar table, daftar lampiran.
-          Pengantar, ditulis orang lain yang akan memperkenalkan pengarang atau isi buku.
-          Prakata, memuat perihal siapa pengguna buku, petunjuk menggunakan buku, sasaran yang ingin dicapai setelah  mempelajari buku, dan alasan atau garis besar pembagian Bab.
-          Ucapan terima kasih, merupakan kesempatan penulis menyampaikan terima kasihnya kepada pihak yang telah membantu mewujudkan tulisan tersebut. Terima kasih perlu disampaikan dengan wajar saja, jangan berlebihan. Ucapan terima kasih dapat pula dipadukan dengan Prakata.

2.      Bagian Isi
-          Bagian ini berisi bab-bab, dan setiap bab terdiri sub bab-sub bab dan pokok pokok bahasan yang menjadi inti naskah buku dan memuat uraian penjelasan, proses operasional atau langkah kerja dari setiap bab maupun sub bab. Dengan demikian paragraf merupakan unit terkecil suatu pokok bahasan. Paragraf tersebut harus saling mendukung dan merupakan suatu kesatuan yang koheren. Apabila diperlukan penjelasan dan uaraian dari masing-masing bab dilengkapi dengan table, bagan, gambar dan ilustrasi lain. pada baigian isi buku dikelompokkan menjadi beberapa bab. Tiap Bab mengandung :
o   Pendahuluan
o   Sub Bab
o   Ringkasan
o   Daftar Pustaka
o   Soal-soal latihan

3.      Bagian Akhir
-          lampiran, bila lampiran lebih dari satu lembar harus diberi nomor urut arab
-          Glosarium (jika ada), kata/istilah yang berhubungan dengan uraian diktat sehingga memudahkan pemahaman pembaca
-          Kepustakaan, ada beberapa cara menulkiskan kepustakaan, namum namum demi keseragaman dipilih satu dari sekian cara tersebut, sengan ketentuan sebagai berikut :
-          Hendaknya digunakan buku acuan yang relevan dengan bahan kajian yang akan ditulis, tidak ketinggagalan perkembangan teknologi dan sesuai dengan disiplin ilmu
-          kepustakaan disusun dengan urutan  abjad,  urutannya sebagai berikut :
-          Mulyasan,E, 2003, Kurikulum Berbasis Kompetensi, Pt Remaja Rosda Karya, Bandung
Indeks : pencantuman  indeks dimaksudkan sebagai petunjuk untuk mengetahui dengan mudah uraian suatu teori, atau fakta yang terdapat pada halaman tertentu