Minggu, 28 September 2014

Tata Cara Menulis Buku Teks Pelajaran

Refleksi Individu
Berdasarkan hasil pencarian 5 tulisan di internet mengenai tata cara menulis buku teks pelajaran, yaitu :
Dapat saya simpulkan bahwa buku teks pelajaran harusnya dibuat oleh guru, bukanlah dibuat oleh orang lain, agar buku pelajaran tersebut dapat sesuai dengan kebutuhan dan kompetensi siswa itu sendiri. Apabila buku dibuat oleh orang lain yang bukan guru didalam kelas itu sendiri, maka berbagai kendalaakan dapat muncul, karena tidak sesuai dengan karakteristik si siswa. Kemudian buku teks pelajaran harus dibuat semenarik mungkin agar bisa menarik motivasi siswa untuk membacanya dan mempelajarinya, buku yang bagus ialah buku yang membuat asyik, mudah dan menyenangkan untuk belajar, jangan membuat buku menjadi kaku, karena akan menimbulkan kejenuhan dan ketidak tarikan siswa terhadap buku tersebut.
Berikut ini ialah prinsip-prinsip pembuatan buku teks pelajaran
Ada beberapa prinsip yang perlu diperhatikan dalam penyusunan buku  antara lain prinsip relevansi, konsistensi dan kecukupan.
-          Prinsip Relevansi artinya keterkaitan, materi yang ditulis hendaknya relevan dengan pencapaian standar kompetensi yang ingin dicapai
-          Prinsip Konsistensi artinya keajegan, jika kompetensi dasar yang harus dikuasai empat macam maka bahasan yang ada pada buku juga harus meliputi empat macam.
-          Prinsip Kecukupan artinya materi yang diajarkan harus sesuai dalam membantu siswa mengusai kompetensi yang akan diajarkan, materi tidak boleh terlalu sedikit dan tidak boleh terlalu banyak, jika terlalu sedikit akan kurang membantu mencapai kompetensi standar sebaliknya jika terlalu banyak akan membuang buang waktu dan tenaga yang tidak perlu untuk mempelajarinya

Berikut ini ialah ketentuan-ketentuan membuat buku teks pelajaran yang baik dan benar :
-          Penyederhanaan, baik dalam konsep maupun tata bahasa yang digunakan, kemudian keterangan-keterangan yang bersifat mendasar, karena akan memudahkan siswa untuk memahaminya.
-          Kata baku, dengan penggunaan kata baku akan mengurangi berbagai penafsiran makna yang berbeda, sehingga kaliamat yang dituju dapat dengan mudah dipahami leh siswa.
-          Keterdekatan, digunakan sebagai bahan pencontohan atau peragaan-peragaan untuk menjelaskan keterangan kepada siswa, memberi contoh dengan apa yang dekat dan dering mereka lihat, sehingga lanjutan materi selanjutnya akan lebih memudahkan dijalankan.
-          Mind map, penggunaan peta pikiran sangat lah dibutuhkan, karena dengan membuat topic utama didalam sebuah topic lainnya yang berkaitan dan kemudian satu demi satu memperkaitkannya, akan membantu siswa lebuh mudah memahaminya.
-          Penampilan, hal ini merupakan hal yang sangat penting karena dengan cover, penggunaan huruf, ilustrasi, table, dan lainnya yang dibuat dengan menarik dan bagus akan membuat siswa tertarik akan buku tersebut, sebaliknya bila taka da ilustrasi, kemudian permainan warna dan keseluruhan buku monoton akan membuat siswa menjadi jenuh dengan buku tersebut.
-          Keterbacaan, hal ini merupakan hal yang sangat penting dan patut diperhatikan, dimana sebuah pesan atau informasi yang dibuat didalam buku akan mudah ditangkap, dimengerti, dan dipahami oleh pembaca apabila dibuat dengan baik dan benar. Sebuah pesan yang penting dan bermanfaat akan menjadi percuma apabila keterbacaan pada buku tersebut tidak bagus. Hal yang perlu diperhatikan didalam keterbacaan ialah :
o   Jenis font, harus mudah dibaca oleh pembaca dengan jarak baca normal dan tidak membuat pusing / membuat mata cepat lelah.
o   Ukuran font, harus bisa terbaca oleh pembaca dengan jarak baca normal dan tidak membuat pusing / membuat mata cepat lelah.
o   Jarak spasi, harus seimbang tidak terlalu dekat dan jauh dari baris kalimat agar mudah dibaca oleh pembaca dengan jarak baca normal dan tidak membuat pusing / membuat mata cepat lelah.
-          Penekanan, hal ini sangat berkaitan dengan keterbacaan, dimana sebuah kalimat yang dirasa penting didalam sebuah pesan atau informasi, apabila dibuat beda dengan kata lainnya, akan memudahkan pembaca untuk meresap, menangkap dan memahami makna terpenting didalam kalimat tesebut. Hal ini bisa dibuat dengan cara memberi panah à, menggaris bawahi, memperbesar font, menebalkan font, merubah jenis font, dan mewarnai font. Fungsi utamanya iyalah memberikan kontras presepsi.
-          Rujukan, Buku yang dibuat harus menjadi rujukan bagi siswa yang belajar

Persyaratan yang berkaitan dengan isi
-          Memuat sekurang kurangya materi minimal yang harus dikuasai peserta didik/diklat
-          Relevan dengan tujuan dan sesuai dengan kemampuan yang akan dicapai
-          Sesuai dengan ilmu pengetahuan yang bersangkutan
-          Sesuai dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi
-          Sesuai dengan jenjang dan sasararan
-          Isi dan bahan mengacu pengembangan konsep, prinsip, teori
-          Tidak mengandung muatan politis maupun hal yang berbau sara


Persyaratan penyajian
-          Uraian teratur sesuai dengan urutan setiap bab
-          Saling memperkuat dengan bahan lain dan kontekstual
-          Menarik minat dan perhatian sasaran pembaca
-          Menantang dan merangsang untuk dibaca dan dipelajari
-          Mengacu pada aspek koginitif, afektif dan psikomotor
-          Penyajian yang menggunakan bahasan ilmiah dan formal

Persyaratan yang berkaitan dengan bahasa
-          Menggunakan bahasa Indonesia yang benar
-          Menggunakan kalimat yang sesuai dengan kematangan dan perkembangan  sasaran pembaca
-          Menggunakan istilah, kosakata, indeks, symbol yang mempermudah pemahaman
-          Menggunakan kata kata terjemahan yang dibakukan

Persyaratan yang berkaitan dengan Ilustrasi
-          Relevan dengan konsep, prinsip yang disajikan.
-          Tidak mengunakan kesinambungan antar kalimat. Antar bagian dan antar paragraph.
-          Merupakan bagian terpadu dari bahan ajar
-          Jelas, baik dan merupakan hal-hal esensial yang membantu memperjelas materi


Berikut ini ialah langkah-langkah dalam menulis buku teks pelajaran :
-          Merumuskan sasaran belajar yang dikehendaki.
-          Menyiapkan soal-soal yang dapat menguji  tercapainya sasaran belajar.
-          menganalisis dengan teliti tiap pokok bahasan untuk menentukan struktur yang mendasarinya.
-          Menyusun bahan ajaran secara berurutan dan bersistem.
-          Mengujicobakan naskah kepada sejumlah siswa terpilih yang mewakili calon pemakai.
-          Memperbaiki naskah berdasar hasil ujicoba tersebut,  kemudian diujicobakan ulang hingga sasaran yang diinginkan tercapai.
-          Membuat revisi berdasar hasil ujicoba.
-          Menawarkan naskah pada penerbit.
-          Buku Ajar diterbitkan.


Berikut ini ialah susunan buku teks pelajaran :
Terdapat tiga bagian penting yang biasanya ada dalam Buku Ajar.
1.      Bagian Awal
-          Halaman cover, berisi tentang judul, pengarang, gambar sampul , nama departemen,      tahun terbit.
-          Halaman judul yaitu memuat judul lengkap, nama pengarang dan penyunting, gambar sampul,  tahun terbit, nama penerbit serta kedudukan penerbit.
-          Teraan, menguraikan perihal penerbit, cetak ulang,  hak penerbitan atau pengarang, Nomor ISBN atau katalog dan lain-lain.
-          Daftar isi, yang membuat, judul bab, sub bab, dan nomor halaman
-          Daftar lain seperti : daftar gambar, daftar table, daftar lampiran.
-          Pengantar, ditulis orang lain yang akan memperkenalkan pengarang atau isi buku.
-          Prakata, memuat perihal siapa pengguna buku, petunjuk menggunakan buku, sasaran yang ingin dicapai setelah  mempelajari buku, dan alasan atau garis besar pembagian Bab.
-          Ucapan terima kasih, merupakan kesempatan penulis menyampaikan terima kasihnya kepada pihak yang telah membantu mewujudkan tulisan tersebut. Terima kasih perlu disampaikan dengan wajar saja, jangan berlebihan. Ucapan terima kasih dapat pula dipadukan dengan Prakata.

2.      Bagian Isi
-          Bagian ini berisi bab-bab, dan setiap bab terdiri sub bab-sub bab dan pokok pokok bahasan yang menjadi inti naskah buku dan memuat uraian penjelasan, proses operasional atau langkah kerja dari setiap bab maupun sub bab. Dengan demikian paragraf merupakan unit terkecil suatu pokok bahasan. Paragraf tersebut harus saling mendukung dan merupakan suatu kesatuan yang koheren. Apabila diperlukan penjelasan dan uaraian dari masing-masing bab dilengkapi dengan table, bagan, gambar dan ilustrasi lain. pada baigian isi buku dikelompokkan menjadi beberapa bab. Tiap Bab mengandung :
o   Pendahuluan
o   Sub Bab
o   Ringkasan
o   Daftar Pustaka
o   Soal-soal latihan

3.      Bagian Akhir
-          lampiran, bila lampiran lebih dari satu lembar harus diberi nomor urut arab
-          Glosarium (jika ada), kata/istilah yang berhubungan dengan uraian diktat sehingga memudahkan pemahaman pembaca
-          Kepustakaan, ada beberapa cara menulkiskan kepustakaan, namum namum demi keseragaman dipilih satu dari sekian cara tersebut, sengan ketentuan sebagai berikut :
-          Hendaknya digunakan buku acuan yang relevan dengan bahan kajian yang akan ditulis, tidak ketinggagalan perkembangan teknologi dan sesuai dengan disiplin ilmu
-          kepustakaan disusun dengan urutan  abjad,  urutannya sebagai berikut :
-          Mulyasan,E, 2003, Kurikulum Berbasis Kompetensi, Pt Remaja Rosda Karya, Bandung
Indeks : pencantuman  indeks dimaksudkan sebagai petunjuk untuk mengetahui dengan mudah uraian suatu teori, atau fakta yang terdapat pada halaman tertentu

Senin, 15 September 2014

Apa itu PBAC? dan Harapan belajar PBAC?

-         Apa itu PBAC ?
Singkatannya sendiri adalah (Pengembangan Bahan Ajar Cetak) akan tetapi karena matakuliah ini diperuntukan untuk anak TP yang berorientasi kepada peserta didik maka seharusnya yang lebih tepat singkatan PBAC itu adalah (Pengembangan Bahan Belajar Cetak). Yang saya ketahui tentang PBAC adalah, kuliah ini membahas tentang bahan belajar khususnya bahan belajar cetak, bahan belajar cetak yang kita bahas tidak hanya berupa buku, tetapi bisa juga berupa poster, brosur, komik dan lain-lain. Dimana didalamnya kita akan mengembangkan suatu kurikulum untuk dimasukan kedalam bahan belajar, kemudian kita juga akan meneliti dan menilai bahan belajar cetak, dan dapat menciptakan bahan belajar cetak yang baik dan benar.

-         Harapan belajar PBAC?
Harapan saya setelah belajar PBAC adalah dapat mengembangkan suatu kurikulum, kemudian dapat meneliti dan menilai sebuah bahan belajar, dan dapat menciptakan atau membuat sebuah bahan belajar cetak yang baik dan benar dan tepat sasaran.

-         Susunan Istilah
1.      Kurikulum                                      11. Keterbacaan          21. Handout
2.      Analisis kebutuhan peserta didik  12. Naskah                  22. E-book
3.      Penelitian                                      13. Judul                      23. Skripsi
4.      Belajar                                          14. Rangkuman                       24. Menilai
5.      Pembelajaran                               15. Kisi-kisi                  25. Evaluasi
6.      Bahan ajar                                    16. Cetakan                 26. Pengembangan
7.      Materi                                           17. Modul                    27. Industry buku
8.      Desain                                           18. Poster
9.      Cara penulisan                              19. Komik
10.  Ejaan                                             20. Buku

-         Paragraph berdasarkan Susunan Istilah
Apabila kita akan membuat sebuah bahan ajar, hal yang harus kita perhatikan adalah Kurikulum apa yang berlaku pada saat ini sebagai acuan kita dalam membuat sebuah bahan ajar. Kemudian kita harus Analisis Kebutuhan Peserta Didik terlebuh dahulu agar bahan ajar yang kita buat nantinya akan tepat sasaran, dan hal yang harus dilakukan agar tepat sasaran kita harus melakukan Penelitian kepada sasaran kita pada bahan ajar yaitu peserta didik.
Sebelum kita membuat suatu bahan ajar, kita harus Belajar terlebih dahulu berupa Pembelajaran mengenai cara-cara pembuatan Bahan Ajar yang baik dan benar seperti mengikuti perkuliahan PBAC ini. Kemudian kita harus mempersiapkan materi apa saja yang tepat dimasukan kedalam bahan ajar kita. Tak lupa juga kita harus mendesain segala konsep yang nantinya akan kita tampilkan didalam bahan ajar yang kita buat seperti cara penululisan yang baik dan benar, kemudian ejaan didalam penulisannya, keterbacaannya dan lain sebagainya.
Setelah kita mengetahui bagaimana cara membuat sebuah bahan ajar yang baik dan benar, dan kita hendak memulai membuatnya, kita harus mempersiapkan Naskah terlebuh dahulu sebagai acuan dalam penulisan didalam bahan ajar yang akan dibuat. Dimana didalam bahan ajar yang akan kita buat seperti buku, kita akan membuat dan memasukan Judul, Rangkuman, Kisi-kisi, dan lain sebagainya.
Didalam pembelajar PBAC ini kita mempelajari dan bisa membuat sebuah bahan ajar khususnya bahan ajar cetak, cetakan itu sendiri dapat berupa Modul, Poster, Komik, Buku, Handout dan dapat berupa bahan ajar elektronik seperti e-book. Kemudian mengikuti kuliah PBAC ini dapat menguntungkan kita juga dalam pembuatan Skripsi kita nantinya, karena dalam perkuliahan ini kita akan mendapatkan ilmu bagai mana cara penulisan yang baik dan benar, sehingga hal ini merupakan keuntungan dan bekal untuk kita menyusun skripsi nantinya. Dan didalam kuliah PBAC ini memberi pengetahuan kepada kita untuk Meneliti dan Menilai sebuah bahan ajar, sehingga kita dapat mengetahui dan menyimpulkan mana bahan ajar yang baik dan mana bahan ajar sebuah bahan ajar yang kurang baik atau tidak tepat sasaran.
Setelah kita dapat membuat sebuah bahan ajar, hal yang menurut saya sangat penting untuk dilakukan ialah meng-Evaluasi-nya, agar kita dapat mengetahui hal-hal apa saja yang kurang dan harus kita perbaiki pada bahan ajar yang telah kita buat. Kemudian setelah itu baru lah kita mengembangkan bahan ajar yang kita buat. Dan yang terakhir melakukan penjualan bahan ajar yang kita buat sesuai dengan perindusrti buku yang ada di Indonesia ini agar bahan ajar yang kita buat dapat memiliki sebuah nilai jual dan menambah pemasukan juga untuk kita pembuat bahan ajar.