Rabu, 28 November 2012

Hakekat Manusia dari Segi Sosiologi


Label: 


BAB I
PENDAHULUAN
1.1   Latar Belakang Masalah
Adapun latar belakang penulis dalam mengerjakan makalah ini adalah untuk mengetahui lebih jelas tentang hakekat manusia dari segi sosiologi dalam mata kuliah Pengantar Ilmu Pendidikan. Selain itu makalah ini dibuat sebagai materi presentasi kelompok kami.
1.2   Maksud dan Tujuan Penulisan
Tujuan penulisan makalah ini adalah :
  1.  Mengetahui hakekat manusia dari segi sosiologi khususnya di Indonesia.
    1. b.  Menghubungkan antara hakekat manusia dalam segi sosiologi dengan kebutuhan pendidikan.
    2.  Agar mahasiswa mampu menjelaskan materi hakekat manusia dalam segi sosiologi dalam pendidikan.
.
1.3   Rumusan Masalah
Rumusan masalah yang kami angkat dalam makalah ini adalah :
  1. Apa itu hakekat manusia dari segi sosiologi ?
  2. Bagaimana hakekat manusia dari segi sosiologi di Indonesia ?
  3. Ketetapan apa yang dibuat pemerintah Indonesia tentang segi sosiologi ?
BAB II
ISI
2.1 Apa itu hakekat manusia dari segi sosiologi ?
Konsep manusia dalam Sosiologi belum sepenuhnya melihat manusia sebagai suatu makhluk yang utuh dan mandiri. Menurut Bapak ahli Sosiologi modern,  Agus Comte. Pandangan beliau banyak dipengaruhi oleh Louis de Bonald, Seorang filsuf Perancis yang lahir pada tahun 1875.
Comte berpendapat bahwa masyarakatlah yang menentukan individu. Baginya Manusia itu ada untuk masyarakat dan masyarakatlah yang menentukan segala-galanya. Comte melihat bahwa manusia adalah non rational. Oleh karena itu menurutnya “Individual Liberty”  justru akan menimbulkan bahaya bagi keutuhan masyarakat itu sendiri. Demikian juga dalam masyarakat, tak seorangpun dapat berpendapat lain dari pada apa yang telah diputuskan oleh golongan tertinggi masyarakat itu, yaitu “The Intellectual Scientific Religious Group.” Ini berarti bahwa manusia adalah hanya suatu bagian dari masyarakat. Ia hidup dalam masyarakat tetapi ia tidak dapat mengarahkan masyarakat sesuai dengan keinginannya. Dalam pendidikan manusia diibaratkan suatu benda kosong dan adalah tugas masyarakat untuk mengisinya dengan norma-norma atau nilai-nilai yang dapat membuat masyarakat ini berbuat secara lebih terarah dalam artian tidak menggangu sistem. Oleh karena itu Sosialisasi dalam kehidupan manusia dipandang sangat penting.[1]
2.2 Bagaimana hakekat manusia dari segi sosiologi di Indonesia ?
Bagi Indonesia, konsep manusia yang diberikan oleh Comte sulit untuk diterima, karena konsep tersebut terlalu memberikan porsi yang besar pada masyarakat, sedangkan individu tidak diberi kesempatan untuk aktif melakukan kegiatan kemasyarakatan. Pemerintah Indonesia bertujuan membentuk manusia seutuhnya, artinya melihat manusia tidak hanya sekedar menerima nilai-nilai masyarakat saja, tetapi ia juga dapat menciptakan nilai-nilai baru dan menyampaikannya pada masyarakat. Oleh karena itu partsipasi seluruh rakyat dalam proses pembangunan adalah sangat penting dan diperlukan.
2.3 Ketetapan apa yang dibuat pemerintah Indonesia tentang segi sosiologi?
Dalam TAP MPR No.IV / 1992 ditegaskan bahwa manusia adalah makhluk pribadi sekaligus makhluk sosial. Sebagai makhluk pribadi ia tidak dapat hidup wajar kecuali dengan hidup bersama-sama dengan sesamanya untuk menjadi pribadi yang utuh manusia harus menjadi dirinya sendiri yang mantap dan serasi dalam hubungannya dengan pribadi, alam semesta dan dengan Tuhan.[2]


BAB III
PENUTUP
 3.1 Kesimpulan
            Manusia dalam hakekat sosiologi sangat lah perlu diperhatikan dalam pendidikan karena manusia tidak bisa hidup sendiri dan perlu untuk bersosialisasi. Kemudian manusia tidak hanya sekedar menerima nilai-nilai masyarakat saja, tetapi ia juga dapat menciptakan nilai-nilai baru dan menyampaikannya pada masyarakat.
Daftar Pustaka
Melianie, S.M, Dra, M. Pd. 2009. Pengantar Ilmu Pendidikan, Jakarta : Universitas Negeri Jakarta.

Makalah PIP Kelompok 14
Dosen: Bapak Ahmad Sadek

0 komentar:

Posting Komentar